Senin, 30 Maret 2020

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN BUDI DAYA TANAMAN HIAS - X


SMA NEGERI 1 KAPETAKAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS X- SEMESTER 2

KEWIRAUSAHAAN BUDI DAYA
TANAMAN HIAS



    Budi daya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian  tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. 
       Dalam budi daya tanaman, hasil yang maksimal dapat dicapai jika tanaman dipelihara dan lingkungan tumbuh tanaman dapat dikendalikan dengan baik. Hasil budi daya tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau sebagian dipasarkan sehingga usaha budi daya tanaman dapat menjadi mata pencaharian masyarakat


A.   Proses Produksi Budi daya Tanaman Hias
Kamu sudah mengetahui tentang sarana produksi dan teknik budi daya tanaman pada buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X, semester 2, Bab 3. Secara umum, teknik budi daya tanaman hias hampir sama dengan teknik budi daya tanaman pangan. Teknik budi daya yang baik menentukan kualitas produk tanaman hias yang dihasilkan.  Berikut dijelaskan sarana produksi dan teknik budi daya tanaman hias.
Sarana produksi yang diperlukan dalam budi daya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudidayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau  polibag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan.

Media tanam pot dapat  berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksipertanian. Berikut adalah bahan untuk budi daya tanaman hias. 
1.  Benih atau bibit
2.  Media tanam
3.  Pupuk
4.  Zat  pengatur tumbuh
5.  Pestisida
6.  Mulsa plastik (plastik penutup media tanam)
    7.  Sungkup (plastik penutup bunga/daun)
    8.  Poly bag atau pot





Secara umum, teknik budi daya tanaman hias hampir sama dengan teknik budi daya tanaman pangan. Berikut ini adalah teknik budi daya untuk tanaman hias.
1.    Persiapan Lahan/Media Tanam
Budi daya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budi daya tanaman.
Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Kadang-kadang, budi daya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik.
2.    Pembibitan
a.  Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam budi daya  tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif.
b. Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari   induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu.
c. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet. 
d. Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik,  tray atau pot plastik. 
e. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 atau dua bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang.  Media semai juga dapat diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurium dan Adenium. Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut adalah contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias.



  1. Stek: perbanyakan dengan menggunakan bagian akar, batang, dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek diantaranya adalah cocor bebek, begonia, sirih, mawar dan puring.
  2. Perundukan: perbanyakan dengan cara merundukkan bagian tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar. Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan alamanda.
  3. Penyambungan (grafting), merupakan penggabungan dua tanaman  yang berlainan sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan penyambungan adalah mawar atau adenium.

SUMBER :
Buku bacaan siswa
Prakarya dan kewirausahaan edisi revisi 2017

Hendriana, Alberta Dkk. 2017. Prakarya dan Kewirausahaan.Indonesia : Pusat kurikulum dan perbukuan, balitbang, kemendikbud. PT Tiga serangkai pustaka mandiri


SOAL 
31 Maret 2020 (IPS)
01 April 2020 (IPA)

1. Jelaskan pengertian budi daya tanaman hias
2. Sebutkan bahan budi daya tanaman hias
3. Jelaskan teknik budi daya tanaman hias
4. Deskripsikan secara lengkap perbanyakan vegetatif buatan pada       tanaman hias.





SELAMAT MENGERJAKAN... :)


LANJUTAN....


06 April 2020 (IPS)
07 April 2020 (IPA)


3.  Penanaman
Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu  kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih,benih dapat ditanam langsung atau  disemai terlebih dahulu  sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran  yang sesuai untuk masing jenis tanaman  hias.
4.  Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.
5.  Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi : (i) penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman
yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal, (ii) penyiraman,
disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada
pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari,
(iii) pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki  aerasi tanah (udara
dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup
pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah, dan
(iv) penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan
tanaman.
6.  Pengendalian OPT
Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah  mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.
7.  Panen dan Pascapanen
Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasil dan penurunan kualitas hasil panen dapat dihindari.  Panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk budidayanya.   
a.  Tanaman hias daun
b.  Bunga potong
c.  Tanaman dalam pot

SUMBER :
Buku bacaan siswa
Prakarya dan kewirausahaan edisi revisi 2017


Hendriana, Alberta Dkk. 2017. Prakarya dan Kewirausahaan.Indonesia : Pusat kurikulum dan perbukuan, balitbang, kemendikbud. PT Tiga serangkai pustaka mandiri



LENGKAPILAH TABEL BERIKUT


NO
NAMA TANAMAN
CIRI
KATEGORI
EX :
Mawar
1.    Bunga mawar 
   termasuk dalam bunga majemuk, karena benang dan putik berkumpul di satu ruang.
2.      Bunganya mengeluarkan aroma yang harum.
3.     Kelopaknya berwarna-warni, seperti merah darah, merah muda, kuning, dan putih.
4.     Bunganya dapat menghasilkan biji.
5.     Bunganya terdiri dari lima helai kelopak mahkota.

Bunga
1.



2.



3.



4.



5.



6.



7.



8.



9.



10.





SISTEM REPRODUKSI - XI - SMANSAKA



SMA NEGERI 1 KAPETAKAN
BIOLOGI
KELAS XI – SEMSTER 2


  • Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak menghasilkan organisme  (keturunan) baru dari induknya.
  • Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa
  • sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum)
 Organ Reproduksi


Reproduksi pria

  1. Alat reproduksi eksternal
1.   Penis
Penis merupakan alat reproduksi laki-laki yang paling luar berfungsi untuk kopulasi (Persetubuhan).
2.  skrotum
Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat testis., terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri.
  1. Alat reproduksi internal
1.     testis
Testis (buah zakar) terletak di bawah penis. Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testosteron
2.    Saluaran pengeluaran
a.      Epididimis : Saluran yang menghubungkan antara testis dengan vas 
     deferens
b.     Vas deferens : Saluran panjang yang membawa sperma menuju testis
c.     Uretra : Saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar 
     tubuh. 

Reproduksi wanita
  1. Alat reproduksi eksternal
Organ reproduksi luar wanita yaitu
a.   labia mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labia mayor terdapat lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan
b.   labia minor (bibir kecil).
  1. Alat reproduksi dalam
a.    Ovarium : terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium ini terbungkus dalam kantong yang disebut folikel. Sel telur yang telah matang akan disalurkan ke oviduk (tuba fallopi)
b.    Uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba falopi bagian kiri dan kanan.
c.    Vagina Organ tempat berlangsungnya proses kopulasi,

MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET
  • Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet – gamet  atau sel-sel kelamin
  • Pembentukan gamet jantan disebut Spermatogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut Oogenesis 

PEMBENTUKAN SPERMA ( SPERMATOGENESIS )





Terjadi didalam testis, Spermatogonium bersifat diploid, dan selalu membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer.
Spermatosit terus membelah secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membealh diri manjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi  menjadi sperma .
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium 

OOGENESIS



  • Oogenesis ialah proses yang dialami oogonium sampai menjadi ovum yang siap untuk dibuahi. Hasil akhir berupa ovum (sel telur).
  • Oogenesis sangat bervariasi di antara berbagai hewan, bergantung kepada cara fertilisasi.
        Jumlah ovum. Hewan yang melakukan fertilisasi eksterna misalnya di dalam air akan menghasilkan ratusan sampai ratusan ribu jumlah ovum. Sedangkan hewan  yang melakukan reproduksi interna, menghasilkan ovum, cukup 1 sampai 15 buah.
       Besar ovum. Ovum yang dikeluarkan dan badan (misalnya reptil, aves, amfibia) berukuran besar. Sedangkan ovum dan hewan yang dikeluarkan di dalam badan (mamalia, manusia) berukuran kecil. Hewan hidup di darat mempunyai ovum lebih besar daripada hewan hidup di air, walaupun kedua ovum tersebut dikeluarkan dan badan.


Siklus menstruasi

            Secara biologis, menstruasi menandakan sudah terbuangnya sel telur miliknya yang sudah matang. Pembuangan ini dilakukan karena ada proses pergantian sel telur dengan sel telur yang baru


SOAL Selasa 31 Maret 2020

  1. Jelaskan pengertian sistem reproduksi
  2. Sebutkan alat reproduksi pria dan wanita
  3. Jelaskan fungsi dari organ-organ reproduksi pria dan wanita
  4. Gambarkan proses spermatogenesis dan oogenesis
  5. Jelaskan pengertian menstruasi
  6. Gambarkan penebalan dinding rahim pada saat menstruasi
  7. Tuliskan Siklus proses menstruasi

JUMAT 03 APRIL 2020     
SIKLUS MENSTRUASI


Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi oleh sperma. Nah, oleh karena itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena ovumnya sudah dibuahi oleh sperma.

1. Fase menstruasi Fase menstruasi (1- 5 hari)
ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi Fase pra-ovulasi (7-14 Hari)
disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.

3. Fase ovulasi (14 - 30 Hari)
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. 

4. Fase pasca ovulasi (1- menjelang menstruasi) 
Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. 

sumber :


FERTILISASI DAN KEHAMILAN


  • Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum.
  • Setelah ejakulasi ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama beberapa hari.
  • Ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah ovulasi.
  • Sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterin akan membantu sperma mendekati ovum.
  • Pronukleus jantan akan melebur dengan pronukleus betina membentuk nukleus zigot yang diploid.
  • Zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. 
Perkembangan Embrio di Rahim



  • Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru disebut fase morula.
  • Morula membentuk bola berongga disebut blastosit.
  • Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian:
  • a. sel-sel terluar disebut tropoblas
  • b. sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
  • c. rongga berisi cairan disebut blastosol.
  • Proses perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi.
  • Selanjutnya, embrioblas membelah diri menjadi satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.
  • Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan cairan sehingga antara tropoblas dan bagian bintik benih terpisah.
  • Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom (coelom).
  • Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
  • Stadium gastrula bintik benih mengalami pertumbuhan sel dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya. Lapisanlapisan itu antara lain ektoderma, endoderma dan mesoderma
  • Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ.
  • Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.

Perkembangan Janin per Bulan




ASI (AIR SUSU IBU)
        Asam laktat dalam susu bayi bermafaat untuk:
  1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen.
  2. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
  3. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate.
  4. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.


Perbandingan Kadar Zat Gizi dalam Beberapa Jenis Susu 





KELAINAN SISTEM REPRODUKSI


1.    Tumor Payudara
Tumor pada payudara dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma. Tumor juga dapat bersifat ganas, disebut kanker payudara.
2.    Vulvovaginitis
Adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus).
3.    Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
4.    Gonorea
Merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata.
5.    Hipertropik Prostat
Adalah pembesaran kelenjar prostat yang terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.
6.    Prostatitis
Adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.
7.    Infertilitas
Adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan.
8.    Herpes Simpleks Genitalis
Diduga berhubungan erat dengan infeksi Virus Herpes Simpleks tipe dua dan human papilloma virus.
9.    Sifilis
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
10. Non-Gonococcal Urethritis (NGU)
Merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealyticum.
11. Kanker Serviks
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 2 yang menyerang kulit di daerah genital luar, anus, dan vagina.   
12. Endometriosis
Adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim.
13. Sindrom Premenstrual 
Adalah keadaan di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi.
14. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.


SOAL
1. Tuliskan 10 kelainan sistem reproduksi
   Piri
   Penyebab 
   Pencegahan
2. Kategorikan 14  kelainan sistem reproduksi terjadi pada wanita         atau pria atau terjadi pada keduanya