Makalah
Evekstifitas Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek
dan Menuju Penerapan kurikulum 2013
Di SMA N 1 Suranenggala
Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen pengampu: Drs. Asep Mulyana,M.Si
Disusun Oleh:
Nama : Aisyah
Nurlaela
NIM : 14121610658
Kelas : Biologi
A/III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak masalah dalam proses pembelajaran di sekolah, lebih
tepatnya di kelas, di mana siswa di
tempatkan sebagai pendengar setia saat guru menyampaikan konsep materi belajar.
Sehingga siswa merasa bosan
dengan hanya duduk diam dan mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai
untuk berfikir dan berkreasi seefektif mungkin.
Pemahaman siswa akan konsep materi yang diajarkan akan dirasa kurang
begitu dimengerti karena siswa tidak merasakan betul apa yang disampaikan guru
di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses pembelajaran,bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
belajar.
Saat ini penting kiranya siswa mulai diberikan
keluasan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman atas informasi yang
diperoleh dari penemuan-penemuan atau eksperimen-eksperimen yang mereka buat.
Dan tentunya akan menambah rasa ingin tahu dengan bersikap kritis terhadap
sesuatu dari hasil penemuannya itu.
Karena itu perlu adanya suatu formulasi yang membawa siswa pada tingkat
pemahaman yang lebih, dengan waktu yang cukup, sesuai dengan waktu yang di
gunakan untuk satu konsep bahasan, demi tercapainya kurikulum yang sudah
ditetapkan di sekolah juga penggunaan media dan model yang tidak terlalu sulit
dapat mempermudah siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran yang
dimaksud adalah model project based learning, yang selanjutnya disebut
pembelajaran berbasis proyek.
Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek. Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi
siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi
siswa dalam merancang sebuah proyek yang kemudian akan mereka kerjakan dalam
waktu yang sudah guru sediakan sesuai dengan konsep yang diajarkan.
Bertitik tolak dari uraian diatas dalam upaya
peningkatan pemahaman siswa dan kualitas pembelajaran juga pengajaran biologi
perlu mengubah paradigma lama bahwa guru adalah pengelola. Kegiatan mengajar
menggunakan hal yang tidak beroriantasi pada ”Bagaimana saya belajar (Tearcher
Conterend)” tetapi lebih kepada ”bagaimana saya membelajarkan siswa”. Sehingga dianggap penting bagi peneliti untuk dilakukan penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Berbasis
Proyek Serta penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 SURAENGGALA ”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana tingkat pemahaman siswa pada konsep
materi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis
Proyek Dan menuju penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 Suranenggala ?
2.
Bagaimana guru dan siswa menggunakan
media yang digunakan pada pokok bahasan yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran
Kontekstual Berbasis Proyek dan menuju penerapan kurikulum 2013 DI SMA N 1
Suranenggala ?
3.
Bagaimana guru menuliskan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam proses belajar mengajar.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengkaji tingkat
pemahaman siswa pada konsep yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran
Kontekstual Berbasis Proyek dan menuju penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1
Suranenggala
2.
Untuk mengkaji guru dan siswa dalam menggunakan media yang digunakan pada konsep
materi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis
Proyek dan menuju penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 Suranenggala
3.
Untuk mengkaji Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam proses belajar mengajar
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan bagi guru dan siswa dalam menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek.
2. Guru dan siswa dapat mengetahui serta memahami Model Pembelajaran
Kontekstual Berbasis Proyek dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Mengetahui Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam
proses belajar mengajar Di SMA N 1 Suranenggala.
BAB II
Isi
Setelah melakukan penilitian Di SMA N 1 Suranenggala 2
desemeber 2013 serta bertemu langsung dengan guru-guru serta para siswa-siswi
Di SMA N 1 Suranenggala.Disini masih menerapkan KTSP 2010 dan baru merapatkan
rencana pelaksanaan menuju kurikulum 2013.
Proses belajar masih menggunaan papan tulis pada bidang edukasi dan
salah satu hal yang penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif
antara pengajar dengan pelajar. Metode pembelajaranpun masih dengan metode
ceramah kegiatan pembelajaran kurang meningkatkan penguasaan konsep belajar
siswa dan kualitas proses pembelajaran. yang menyebabkan siswa menjadi pasif
dan kurang termotivasi untuk belajar
karena pembelajaran berpusat pada guru saja, sehingga interaksi antara guru dan
siswa kurang akan tetapi ada dimana waktu pembelajaran dilaboratorium ipa
menggunakan proye di kelas, di
mana siswa di tempatkan sebagai pendengar setia saat guru menyampaikan konsep
materi belajar. Sehingga banyak siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam dan mendengarkan, seolah tidak
ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan berkreasi seefektif mungkin.
Pemahaman siswa akan konsep materi yang
diajarkan akan dirasa kurang begitu dimengerti karena banyak siswa tidak merasakan betul apa yang
disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses
pembelajaran,bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan,
tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik belajar.
Ada beberapa siswa yang memperhatikan gurunya menerangkan serta adapula
siswa yang mengantuk,bercanda dengan temananya serta mengobrol dengan entah apa
yang diobrolkan dikelas ini terlihat pembelajaran yang monotan dengan guru sebagai subjek dan siswa sebagai
objek sasar pelajaran setelah mengelilingi sejumlah ruangan kelas ternyata
hasilnya sama banyak siswa banyak siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam
dan mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan
berkreasi seefektif mungkin.
Menuju kelaboratoorium biologi ternyata disinilah siswa secara bergantian
melakukan Proses Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek,tetapi secara
bergantian dengan beberapa kelas lainnya terlihat suasana berbeda antara
pembelajaran dikelas dengan kontekstual dan metode ceramah yang monoton serta konsep pambelajaran dilaboratorium menggunakan
proyektor siswa terlihat lebih fokus dan memperhatikan proses pembelajaran
dengan tampilan-tampilan slide yang diperlihatkan guru dalam menerangkan suatu
materi pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas
dengan melibatkan kerja proyek (Isriani dan Dewi, 2012: 127). Menurut Mahanal (2009: 2)
pembelajaran PBL secara umum memiliki pedoman langkah: Planning
(perencanaan), Creating (mencipta atau implementasi), dan Processing
(pengolahan). Selanjutnya dkemukakan bahwa PBL mendukung pelaksanaan KTSP untuk
mencapai tujuan pembelajaran biologi, mengingat PBL merupakan pembelajaran yang
komprehensif mengikutsertakan siswa melakukan investigasi secara kolaboratif.
PBL membantu siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh yang
dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan otentik. Situasi belajar,
lingkungan, isi, dan tugas-tugas yang relevan, realistik, otentik, dan
menyajikan kompleksitas alami dunia nyata mampu memberikan pengalaman pribadi siswa terhadap obyek siswa
dan informasi yang diperoleh siswa membawa pesan sugestif cukup kuat.
Menurut Mahanal (2009: 3) pendekatan pembelajaran
berbasis proyek didukung teori konstruktivistik. Menurut aliran kontruktivisme (Djunaedatul
dan Siti, 2008: 190), pelajar sendirilah yang bertanggung jawab atas hasil
belajrnya. Begitu juga mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari
guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun
sendiri pengetahuannya. Ini sesuai dengan Pembelajaran Berbasis proyek yang
notabene lebih menekankan pada siswa melakukan dan menemukan.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis proyek
Menurut Thomas (2000, dalam Isriani, 2012: 127-128) fokus pembelajaran
terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan
siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatantugas-tugas bermakna yang
lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengontruksi
pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk
nyata.
Selain Pembelajaran Berbasis proyek perlu juga Ektivitas belajar.
Efektifitas merupakan faktor penting dalam
pembelajaran. Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara siswa yang
melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pemeblajaran yang ingin
dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan
memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Chong dan Maginson (Slameto, 2003: 81 )
mengartikan “Efektifitas merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil
belajar”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa efektivitas
pembelajaran merupakan proses yang harus di lalui siswa untuk mencapai hasil belajar.
Strategi yang paling
efisien tidak selalu merupakan strategi yang efektif (Isriani dan Dewi, 2012:
78). Artinya bila tujuan tercapai, masih harus dipertanyakan seberapa jauh
efektifitasnya. Suatu cara untuk mengukur efektivitas ialah dengan jalan
menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang
dipelajari. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat dengan
strategi tertentu dari pada strategi lain, maka strategi itu efisien, kalau
kemampuan mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dicapai
melalui suatu strategi tetentu dibandingkan strategi yang lain, maka strategi
tersebut efektif untuk pencapain tujuan pembelajaran.
Dalam menciptakan
kondisi belajar-mengajar yang efektif, Moh. Uzer (2010:21) mengatakan
sedikitnya ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa,
sebagai berikut: a) Melibatkan siswa secara aktif, b) Menarik minat perhatian
siswa, c) Membangkitkan motivasi siswa, d) Prinsip Individualitas, dan e)
Peragaan dalam pengajaran.
Dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek lebih membuat
siswa berkembang dalam pemecahan
masalah dan kegiatantugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa
bekerja secara otonom dalam mengontruksi pengetahuan mereka sendiri, dan
mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata,ketimbang belajar dikelas dirasa kurang begitu dimengerti karena siswa tidak merasakan betul apa yang
disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses
pembelajaran.
Menurut guru BK ibu Minatul maula S.Pd setelah
diwawancarai mengenai mengelolaan laboratorium dan proses pembelajaran menggunakan
proyektor secara bergantian memang kurang efesien untuk proses belajar siswa
akan tetapi karena keterbatasan dana dan keuangan sekolah yang belum bisa
maksimal memfasilitasi jadi digunakan secara bergantian.dilaboratorium ini juga
siswa melakukan uji praktikum biologi jadi waktu diatur sedemikian rupa agar
tidak terjadi bentrok antar kelas yang menggunakan laboratorium.
Dalam acara penerapan materi dalam praktikum yang diajarkan siswa-siswi
terlihat antusias ketimbang mendengarkan materi dikelas serta membayangkan yang
terjadi tanmpa penerapan.disini siswa lebih terlihat fokus dengan kehati-hatian
serta enjoy melaksanakan proses pembelajaran.Selain dalam laboratorium atau
praktikum terlihat kelas dengan para siswi asik berkreasi mengeksplore dirinya
dalam proses kesenian melukis menggunakan cat air.iyah,disini terlihat beberapa
siswa antusias berkreasi dalam seni melukis.
Penanaman konsep erat
kaitannya dengan keterampilan. Hal ini karean untuk merumuskan suatu konsep
diperlukan keterampilan baik jasmani maupun rohani.
c.
Pembentukan sikap
Dalam hal menumbuhkan sikap siswa baik sikap mental, perilaku dan
kepribadian seorang guru harus hati-hati dalam pendekatannya.
Sebungan
belum diterapkanya kurikulum 2013 Di SMAN 1 Suranenggala jadi penulis tidak
bisa menjelaskan secara rinci tentang tata cara ataupun pelaksanaan penerapan
kurikulum 2013.Akan tetapi Di SMAN 1 Suranenggala ada
beberapa guru yang telah
menuliskan,mempersiapkan
serta merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA
Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran :
Biologi
Kelas / Semester : XI / 1
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi
sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel,
struktur,
dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
1.2
Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan
Hewan
Indikator :
● Menjelaskan
komponen kimia sel
●
Menggambarkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
● Menjelaskan
struktur organel dan fungsi sel
A. Tujuan
Pembelajaran
●
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan komponen kimia sel,
● Siswa
dapat menggambarkan struktur sel hewan.
● Siswa
dapat menggambarkan struktur sel tumbuhan.
● Siswa
dapat menyebutkan bagian-bagian sel berdasarkan gambar.
● Siswa
dapat menjelaskan organel-organel pada sel
● Siswa
dapat menjelaskan fungsi masing-masing organel.
Karakter siswa yang
diharapkan :
Meliputi jujur, teliti, mampu bekerja sama
dengan kelompok, tanggung jawab,
menghargai pendapat teman serta aktif dan ikut serta dalam berdiskusi.
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan
hasil.
B. Materi Ajar
1. Struktur sel
2. Sel tumbuhan
3. Sel hewan
4. Organel sel
C. Strategi
Pembelajaran
1. Model: Direct Instruction (DI)
2. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi
D. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 45menit)
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan Siswa/
Guru
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
● Guru mengecek kehadiran siswa
● Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran materi sel
● Guru memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar yang berkaitan
dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk kedalam materi sel.
Diharapkan selama proses belajar mengajar dan tanya jawab siswa
menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya
dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman serta tidak mencela pendapat
teman dengan kasar. Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk
mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran.
|
10 menit
|
Inti
|
Eksplorasi
● Guru memberikan penjelasan tentang komponen kimiawi sel,
struktur sel hewan dan sel tumbuhan dengan mengunakan slide powerpoint. (Rasa ingin tahu, peduli, menghargai
pendapat)
● Guru menunjukkan gambar struktur sel tumbuhan dan sel hewan
tanpa keterangan, kemudian guru memberikan kertas jawaban kepada setiap siswa
mengenai keterangan gambar organel sel tumbuhan dan hewan tersebut (rasa ingin tahu, peduli, menghargai
pendapat)
Elaborasi
● Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawaban atau letak dari keterangan pada kertas jawaban pada gambar sel
tumbuhan dan sel hewan yang ditempel di papan tulis (rasa ingin tahu, peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman)
● Guru bersama-sama siswa menjawab dan membahas apakah jawaban
yang diberikan masing-masing siswa benar (rasa
ingin tahu, peduli, menghargai pendapat teman)
Konfirmasi
●Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memikirkan dan
menjawab pertanyaan dari temannya (peduli,
rasa ingin tahu, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
● Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan umpan balik
berupa pertanyaan-pertanyaan (peduli,
rasa ingin tahu, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
|
70 menit
|
Penutup
|
● Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap
materi pelajaran (jujur, komunikatif,
peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
● Guru memberikan tugas kepada siswa (jujur, komunikatif, peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
● Guru menginformasikan
materi pelajaran berikutnya kemudian menginstruksikan siswa untuk mempelajari
atau mencari informasi dari materi tersebut
|
10 menit
|
E. Media
Pembelajaran
Spidol, penghapus, papan
tulis, dan slide power point
F. Sumber Pembelajaran
● Buku Biologi untuk SMA kelas XI semester 1
Hanum, Eva Latifah., Purwianingsih, Widi., Atikah, Tintin.,
Herlina, Ida., Yani, Riana. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a.
Kognitif : Penilaian, postes, diskusi kelompok
b.
Psikomotorik : Penilaian keterampilan siswa dalam KBM
c.
Afektif : Penilaian proses belajar, dan partisipasi
siswa dalam
mengikuti KBM
2. Bentuk Instrumen
: Uraian
3. Contoh Instrumen
: Terlampir
4. Pedoman
Penskoran
5. Penilaian
Skor yang
diperoleh
Skor maksimum
Lembar Kegiatan
Siswa
Jawablah pertanyaan
berikut ini dengan tepat!
1. Sebutkan komponen kimiawi sel! (10 point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan organel sel hewan! (20Point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.Jelaskan fungsi-fungsi bagian sel hewan! (70 point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kunci Jawaban :
1. Komponen
kimiawi sel : karbohidrat, lemak (lipid), protein, dan asam nukleat
2. Bagian
sel hewan antara lain membrane sel, RE halu, Nukleus, RE kasar, sentriol,
lisosom, kompleks golgi, dan mitokondria
3. Fungsi
bagian sel hewan yaitu ;
a. membran sel berfungsi dalam mengatur keluarmasuknya
zat ke dalam sel
b. RE halus berperan dalam sintesis protein
untuk keperluan dalam sel
c. Nucleus berperan dalam menggendalikan
aktivitas sel
d. RE kasar berperan dalam sintesis protein
untuk keperluan luar sel
e. Sentriol berperan dalam pembelahan sel
f. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel
g. Kompleks golgi berperan dalam sekresi dan
transportasi sel
h. Mitokondria berfungsi ungtuk menghasilkan
energy
itulah salah satu
contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Dalam proses belajar mengajar yag
dibuat salah satu guru biologi sebelum mengajar dikelas.
Kerangka Berfikir
Menurut Prof. Dr.
Sugiyono (2008: 388) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.
Pada penelitian ini
digunakan kerangka berfikir asosiatif/hubungan dan komparatif/perbandingan
yaitu:
1.
Jika pembelajaran menggunakan Pembelajaran
Kontekstual Berbasis Proyek, maka tingkat pemahaman siswa pada konsep proyektor serta menuju realisasi penerapan rencana pelaksanaan
pembelajaran kurikulum 2013 akan sedikit-demi sedikit terlaksana
2.
Jika guru dan siswa menggunakan media yang digunakan pada pokok
bahasan yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek Di SMAN 1
Suranenggala, maka efektivitas belajarnya tinggi
3. Karena eksperimen A
menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek, maka efektivitasnnya
lebih tinggi dibandingkan dengan eksperimen B dengan tidak menggunakan.
4. Apabila
semua guru SMAN 1 Suranenggala telah mempersiapkan beberapa rangkaian rencana
pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 cepat atau lambat dengan bantuan
segenap yang bertugas akan terlaksana
C.
Hipotesis
Penelitian
1. Ada peningkatan tingkat
pemahaman siswa yang menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis proyek
2. Pembelajaran lebih efektiv meski guru dan siswa menggunakan
media dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis proyek
3. Tidak ada pengaruh yang
tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Proyek
4. Sedikit ada perbedaan
terkait tingginya efektivitas antara kelas eksperimen A yang menngunakan
Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dengan yang tidak.
Daftar Pustaka
Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi
Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep dan Implementasinya). Yogyakarta:
Familia.
Mahanal, Susriyati, dkk. 2009. Pengaruh Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa
SMAN 2 Malang. Malang: Jurnal Universitas Negeri Malang
Miswanto. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada
Materi Program Linier Siswa
Kelas X SMK Negeri 1 Singosari. Dalam
Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan. Tulungagung: STAIN Tulungagung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar