Kamis, 05 November 2015

Evekstifitas Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dan Menuju Penerapan kurikulum 2013

 Makalah
Evekstifitas Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek
dan Menuju Penerapan kurikulum 2013
Di SMA N 1 Suranenggala
Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen pengampu: Drs. Asep Mulyana,M.Si


                                            


                                                          
                                               

Disusun Oleh:
Nama          :        Aisyah Nurlaela
NIM            :        14121610658
Kelas           :        Biologi A/III



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saat ini banyak masalah dalam proses pembelajaran di sekolah, lebih tepatnya di kelas,  di mana siswa di tempatkan sebagai pendengar setia saat guru menyampaikan konsep materi belajar. Sehingga siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam dan mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan berkreasi seefektif mungkin.  Pemahaman siswa akan konsep materi yang diajarkan akan dirasa kurang begitu dimengerti karena siswa tidak merasakan betul apa yang disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses pembelajaran,bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.
Saat ini penting kiranya siswa mulai diberikan keluasan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman atas informasi yang diperoleh dari penemuan-penemuan atau eksperimen-eksperimen yang mereka buat. Dan tentunya akan menambah rasa ingin tahu dengan bersikap kritis terhadap sesuatu dari hasil penemuannya itu.
Karena itu perlu adanya suatu formulasi yang membawa siswa pada tingkat pemahaman yang lebih, dengan waktu yang cukup, sesuai dengan waktu yang di gunakan untuk satu konsep bahasan, demi tercapainya kurikulum yang sudah ditetapkan di sekolah juga penggunaan media dan model yang tidak terlalu sulit dapat mempermudah siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model project based learning, yang selanjutnya disebut pembelajaran berbasis proyek.
Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek ini lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi siswa dalam merancang sebuah proyek yang kemudian akan mereka kerjakan dalam waktu yang sudah guru sediakan sesuai dengan konsep yang diajarkan.
Bertitik tolak dari uraian diatas dalam upaya peningkatan pemahaman siswa dan kualitas pembelajaran juga pengajaran biologi perlu mengubah paradigma lama bahwa guru adalah pengelola. Kegiatan mengajar menggunakan hal yang tidak beroriantasi pada ”Bagaimana saya belajar (Tearcher Conterend)” tetapi lebih kepada ”bagaimana saya membelajarkan siswa”. Sehingga dianggap penting bagi peneliti untuk dilakukan penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek Serta penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 SURAENGGALA
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana tingkat pemahaman siswa pada konsep materi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek Dan menuju penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 Suranenggala ?
2.      Bagaimana guru dan siswa  menggunakan media yang digunakan pada pokok bahasan yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dan menuju penerapan kurikulum 2013 DI SMA N 1 Suranenggala ?
3.      Bagaimana guru menuliskan        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam proses belajar mengajar.
C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengkaji tingkat pemahaman siswa pada konsep yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dan menuju  penerapan kurikulum 2013 Di SMA N 1 Suranenggala
2.      Untuk mengkaji guru dan siswa  dalam menggunakan media yang digunakan pada konsep materi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dan menuju penerapan kurikulum 2013  Di SMA N 1 Suranenggala
3.      Untuk mengkaji Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Dalam proses belajar mengajar
D.    Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan bagi guru dan siswa dalam menggunakan Model Pembelajaran  Kontekstual Berbasis Proyek.
2. Guru dan siswa dapat mengetahui serta memahami Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3.  Mengetahui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Dalam proses belajar mengajar Di SMA N 1 Suranenggala.



BAB II
Isi

                Setelah melakukan penilitian Di SMA N 1 Suranenggala 2 desemeber 2013 serta bertemu langsung dengan guru-guru serta para siswa-siswi Di SMA N 1 Suranenggala.Disini masih menerapkan KTSP 2010 dan baru merapatkan rencana pelaksanaan menuju kurikulum 2013.
Proses belajar masih  menggunaan papan tulis pada bidang edukasi dan salah satu hal yang penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif antara pengajar dengan pelajar. Metode pembelajaranpun masih dengan metode ceramah kegiatan pembelajaran kurang meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa dan kualitas proses pembelajaran. yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang termotivasi untuk           belajar karena pembelajaran berpusat pada guru saja, sehingga interaksi antara guru dan siswa kurang akan tetapi ada dimana waktu pembelajaran dilaboratorium ipa menggunakan proye di kelas,  di mana siswa di tempatkan sebagai pendengar setia saat guru menyampaikan konsep materi belajar. Sehingga banyak siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam dan mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan berkreasi seefektif mungkin.
 Pemahaman siswa akan konsep materi yang diajarkan akan dirasa kurang begitu dimengerti karena  banyak siswa tidak merasakan betul apa yang disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses pembelajaran,bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.
Ada beberapa siswa yang memperhatikan gurunya menerangkan serta adapula siswa yang mengantuk,bercanda dengan temananya serta mengobrol dengan entah apa yang diobrolkan dikelas ini terlihat pembelajaran yang monotan  dengan guru sebagai subjek dan siswa sebagai objek sasar pelajaran setelah mengelilingi sejumlah ruangan kelas ternyata hasilnya sama banyak siswa banyak siswa merasa bosan dengan hanya duduk diam dan mendengarkan, seolah tidak ada waktu yang terpakai untuk berfikir dan berkreasi seefektif mungkin.
Menuju kelaboratoorium biologi ternyata disinilah siswa secara bergantian melakukan Proses Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek,tetapi secara bergantian dengan beberapa kelas lainnya terlihat suasana berbeda antara pembelajaran dikelas dengan kontekstual dan metode ceramah yang monoton serta  konsep pambelajaran dilaboratorium menggunakan proyektor siswa terlihat lebih fokus dan memperhatikan proses pembelajaran dengan tampilan-tampilan slide yang diperlihatkan guru dalam menerangkan suatu materi pembelajaran.
            Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek (Isriani dan Dewi, 2012: 127). Menurut Mahanal (2009: 2) pembelajaran PBL secara umum memiliki pedoman langkah: Planning (perencanaan), Creating (mencipta atau implementasi), dan Processing (pengolahan). Selanjutnya dkemukakan bahwa PBL mendukung pelaksanaan KTSP untuk mencapai tujuan pembelajaran biologi, mengingat PBL merupakan pembelajaran yang komprehensif mengikutsertakan siswa melakukan investigasi secara kolaboratif. PBL membantu siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan otentik. Situasi belajar, lingkungan, isi, dan tugas-tugas yang relevan, realistik, otentik, dan menyajikan kompleksitas alami dunia nyata mampu memberikan  pengalaman pribadi siswa terhadap obyek siswa dan informasi yang diperoleh siswa membawa pesan sugestif cukup kuat.
Menurut Mahanal (2009: 3) pendekatan pembelajaran berbasis proyek didukung teori konstruktivistik. Menurut aliran kontruktivisme (Djunaedatul dan Siti, 2008: 190), pelajar sendirilah yang bertanggung jawab atas hasil belajrnya. Begitu juga mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Ini sesuai dengan Pembelajaran Berbasis proyek yang notabene lebih menekankan pada siswa melakukan dan menemukan.
    Karakteristik Pembelajaran Berbasis proyek
Menurut Thomas (2000, dalam Isriani, 2012: 127-128) fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatantugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengontruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.
Selain Pembelajaran Berbasis proyek perlu juga Ektivitas belajar.
      Efektifitas merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pemeblajaran yang ingin dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Chong dan Maginson (Slameto, 2003: 81 ) mengartikan “Efektifitas merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan proses yang harus di lalui siswa untuk mencapai hasil belajar.
Strategi yang paling efisien tidak selalu merupakan strategi yang efektif (Isriani dan Dewi, 2012: 78). Artinya bila tujuan tercapai, masih harus dipertanyakan seberapa jauh efektifitasnya. Suatu cara untuk mengukur efektivitas ialah dengan jalan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat dengan strategi tertentu dari pada strategi lain, maka strategi itu efisien, kalau kemampuan mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dicapai melalui suatu strategi tetentu dibandingkan strategi yang lain, maka strategi tersebut efektif untuk pencapain tujuan pembelajaran.
Dalam menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif, Moh. Uzer (2010:21) mengatakan sedikitnya ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa, sebagai berikut: a) Melibatkan siswa secara aktif, b) Menarik minat perhatian siswa, c) Membangkitkan motivasi siswa, d) Prinsip Individualitas, dan e) Peragaan dalam pengajaran.
            Dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek lebih membuat siswa berkembang dalam pemecahan masalah dan kegiatantugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengontruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata,ketimbang belajar dikelas dirasa kurang begitu dimengerti karena siswa tidak merasakan betul apa yang disampaikan guru di kelas dan ini dirasa tidak efektif dalam proses pembelajaran.
            Menurut guru BK ibu Minatul maula S.Pd setelah diwawancarai mengenai mengelolaan laboratorium dan proses pembelajaran menggunakan proyektor secara bergantian memang kurang efesien untuk proses belajar siswa akan tetapi karena keterbatasan dana dan keuangan sekolah yang belum bisa maksimal memfasilitasi jadi digunakan secara bergantian.dilaboratorium ini juga siswa melakukan uji praktikum biologi jadi waktu diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi bentrok antar kelas yang menggunakan laboratorium.
Dalam acara penerapan materi dalam praktikum yang diajarkan siswa-siswi terlihat antusias ketimbang mendengarkan materi dikelas serta membayangkan yang terjadi tanmpa penerapan.disini siswa lebih terlihat fokus dengan kehati-hatian serta enjoy melaksanakan proses pembelajaran.Selain dalam laboratorium atau praktikum terlihat kelas dengan para siswi asik berkreasi mengeksplore dirinya dalam proses kesenian melukis menggunakan cat air.iyah,disini terlihat beberapa siswa antusias berkreasi dalam seni melukis.
Penanaman konsep erat kaitannya dengan keterampilan. Hal ini karean untuk merumuskan suatu konsep diperlukan keterampilan baik jasmani maupun rohani.
c.       Pembentukan sikap
Dalam hal menumbuhkan sikap siswa baik sikap mental, perilaku dan kepribadian seorang guru harus hati-hati dalam pendekatannya.
Sebungan belum diterapkanya kurikulum 2013 Di SMAN 1 Suranenggala jadi penulis tidak bisa menjelaskan secara rinci tentang tata cara ataupun pelaksanaan penerapan kurikulum 2013.Akan tetapi Di SMAN 1 Suranenggala ada beberapa guru yang telah
menuliskan,mempersiapkan serta merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah                       :  SMA Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran                      : Biologi                                 
Kelas / Semester                    : XI / 1
Alokasi Waktu                       : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit
                                                      terkecil kehidupan.


Kompetensi Dasar                 :  1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur,  
                                                         dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
                                                   1.2 Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan   
                                                         Hewan
Indikator        :
●  Menjelaskan komponen kimia sel
●  Menggambarkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
●  Menjelaskan struktur organel dan fungsi sel

A. Tujuan Pembelajaran                 
● Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan komponen  kimia sel,
●  Siswa dapat menggambarkan struktur sel hewan.
●  Siswa dapat menggambarkan struktur sel tumbuhan.
●  Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian sel berdasarkan gambar.
●  Siswa dapat menjelaskan organel-organel pada sel
●  Siswa dapat menjelaskan fungsi masing-masing organel.

Karakter siswa yang diharapkan :
Meliputi jujur, teliti, mampu bekerja sama dengan kelompok, tanggung jawab,     menghargai pendapat teman serta aktif dan ikut serta dalam berdiskusi.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

B. Materi Ajar
1. Struktur sel
2. Sel tumbuhan
3. Sel hewan
4. Organel sel

C. Strategi Pembelajaran                
1. Model: Direct Instruction (DI)
2. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi

D. Langkah-Langkah Pembelajaran
     Pertemuan pertama (2 x 45menit)
Tahap Kegiatan
Kegiatan Siswa/ Guru
Alokasi Waktu
Pendahuluan
● Guru mengecek kehadiran siswa
●  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi sel
● Guru memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk kedalam materi sel.
Diharapkan selama proses belajar mengajar dan tanya jawab siswa menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan terbuka ketika mendengarkan pendapat teman serta tidak mencela pendapat teman dengan kasar. Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran.
10 menit
Inti
Eksplorasi
● Guru memberikan penjelasan tentang komponen kimiawi sel, struktur sel hewan dan sel tumbuhan dengan mengunakan slide powerpoint. (Rasa ingin tahu, peduli, menghargai pendapat)
● Guru menunjukkan gambar struktur sel tumbuhan dan sel hewan tanpa keterangan, kemudian guru memberikan kertas jawaban kepada setiap siswa mengenai keterangan gambar organel sel tumbuhan dan hewan tersebut (rasa ingin tahu, peduli, menghargai pendapat)

Elaborasi
● Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban atau letak dari keterangan pada kertas jawaban pada gambar sel tumbuhan dan sel hewan yang ditempel di papan tulis (rasa ingin tahu, peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman)
● Guru bersama-sama siswa menjawab dan membahas apakah jawaban yang diberikan masing-masing siswa benar (rasa ingin tahu, peduli, menghargai pendapat teman)


Konfirmasi
●Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memikirkan dan menjawab pertanyaan dari temannya (peduli, rasa ingin tahu, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
● Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan (peduli, rasa ingin tahu, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
70 menit
Penutup
● Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran (jujur, komunikatif, peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
● Guru memberikan tugas kepada siswa (jujur, komunikatif, peduli, tanggung jawab, menghargai pendapat teman).
●  Guru menginformasikan materi pelajaran berikutnya kemudian menginstruksikan siswa untuk mempelajari atau mencari informasi dari materi tersebut
10 menit

E. Media Pembelajaran
     Spidol, penghapus, papan tulis, dan slide power point

F. Sumber Pembelajaran
● Buku Biologi untuk SMA kelas XI semester 1
Hanum, Eva Latifah., Purwianingsih, Widi., Atikah, Tintin., Herlina, Ida., Yani, Riana. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
                        a. Kognitif         : Penilaian, postes, diskusi kelompok
                        b. Psikomotorik : Penilaian keterampilan siswa dalam KBM
                        c. Afektif          : Penilaian proses belajar, dan partisipasi siswa dalam   
                                                    mengikuti KBM
2. Bentuk Instrumen : Uraian
3. Contoh Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran     
5. Penilaian
             Skor yang diperoleh
Nilai =                                 x 100
                Skor maksimum
Lembar Kegiatan Siswa
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1.    Sebutkan  komponen kimiawi sel! (10 point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan organel sel hewan! (20Point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.Jelaskan fungsi-fungsi bagian sel hewan! (70 point)
Jawab:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kunci Jawaban :

1.      Komponen kimiawi sel : karbohidrat, lemak (lipid), protein, dan asam nukleat
2.      Bagian sel hewan antara lain membrane sel, RE halu, Nukleus, RE kasar, sentriol, lisosom, kompleks golgi, dan mitokondria
3.      Fungsi bagian sel hewan yaitu ;
a.     membran sel berfungsi dalam mengatur keluarmasuknya zat ke dalam sel
b.    RE halus berperan dalam sintesis protein untuk keperluan dalam sel
c.     Nucleus berperan dalam menggendalikan aktivitas sel
d.    RE kasar berperan dalam sintesis protein untuk keperluan luar sel
e.     Sentriol berperan dalam pembelahan sel
f.     Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel
g.    Kompleks golgi berperan dalam sekresi dan transportasi sel
h.    Mitokondria berfungsi ungtuk menghasilkan energy

            itulah salah satu contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 Dalam proses belajar mengajar yag dibuat salah satu guru biologi sebelum mengajar dikelas.

Kerangka Berfikir
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2008: 388) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Pada penelitian ini digunakan kerangka berfikir asosiatif/hubungan dan komparatif/perbandingan yaitu:
1.      Jika pembelajaran menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek, maka tingkat pemahaman  siswa pada konsep proyektor serta menuju realisasi penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 akan sedikit-demi sedikit terlaksana
2.      Jika guru dan siswa  menggunakan media yang digunakan pada pokok bahasan yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek Di SMAN 1 Suranenggala, maka efektivitas belajarnya tinggi
3.     Karena eksperimen A menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek, maka efektivitasnnya lebih tinggi dibandingkan dengan eksperimen B dengan tidak menggunakan.
4.  Apabila semua guru SMAN 1 Suranenggala telah mempersiapkan beberapa rangkaian rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 cepat atau lambat dengan bantuan segenap yang bertugas akan terlaksana
C.    Hipotesis Penelitian 
1.     Ada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis proyek
2.     Pembelajaran  lebih efektiv meski guru dan siswa menggunakan media dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis proyek
3.     Tidak ada pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek
4.     Sedikit ada perbedaan terkait tingginya efektivitas antara kelas eksperimen A yang menngunakan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Proyek dengan yang tidak.



Daftar Pustaka

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep dan Implementasinya). Yogyakarta: Familia.

Mahanal, Susriyati, dkk. 2009.  Pengaruh Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Malang. Malang: Jurnal Universitas Negeri Malang

Miswanto. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Program Linier Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Singosari. Dalam Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan. Tulungagung: STAIN Tulungagung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar