MAKALAH
SISTEM PERNAFASAN
Diajukan guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kapita Selekta 2
Dosen Pengampu : Megayani, M.Pd
Disusun oleh :
Aisyah Nurlaela
(14121610658)
TARBIYAH/IPA-BIOLOGI-A / VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang selalu memberikan kemurahan bagi semua umat-Nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah pada Jungjungan Nabi
Muhammad Rosululloh SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem
Pernafasan
Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kapita selekta. Makalah
ini berisikan tentang definisi system pernafasan, alat pernafasan, mekanisme
pernafasan dan kelainan atau gangguan mekanisme pernafasan hewan vertebratadari
system pernafasan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang pentingnya mengetahui system pernafasan.
Kendati
mengalami beberapa hambatan dalam penyusunan makalah ini, namun berkat
kesungguhan, ketekunan, dan keuletan penulis maka penyusunan makalah ini dapat
selesai pada waktunya. Namun pada dasarnya penulis memaklumi bahwa penyusunan
makalah ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Aamiin.
Cirebon,17 Februari 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun
manusia akan mati jika
sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang
terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak
tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya manusia.
Sistem
pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal
tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk
hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan
atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan cara difusi.
Pernapasan
atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam
dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan
disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ
pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi.
Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah)
dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk
saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai
variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah Pengertian dari system pernafasan ?
2.
Apakah
saja organ-organ pernafasan pada manusia dan hewan?
3.
Bagaimanakah
mekanisme pernafasan pada manusia ?
4.
Bagaimanakah
mekanisme pernafasan pada hewan vertebrata ?
5.
Berapakah
volume pernafan ?
6.
Apakah
saja factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan system pernafasan ?
7.
Apakah
saja gangguan atau kelaianan dari system pernafasan ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari system pernafasan
2.
Mengetahui organ-organ Pernafasan manusia dan hewan
3.
Mengetahui mekanisme pernafasan pada manusia
4.
Mengetahui
Mekanisme pernafasan pada hewan vertebrata
5.
Mengetahui volume pernafan ?
6.
Mengetahui
factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
system pernafasan ?
7.
Mengetahui gangguan atau kelainan dari system
pernafasan
BAB
II
SISTEM
PERNAFASAN
1.
Pengertian
Pernafasan
Respirasi
atau Pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan O2 dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan CO2 dari dalam
tubuh ke lingkungan yang ditujukan untuk mendapatkan energy.
Sistem
pernapasan terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang menghubungkan
jaringan paru dengan lingkungan luar paru yang berfungsi untuk menyediakan
oksigen untuk darah dan membuang karbondioksida. ( Priadi. 2009:42)
2.
Alat
Pernafasan Manusia
a.
Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara
dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di
dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat
(kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek
dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk.
b.
Faring (Tenggorokan)
Udara dari
rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior)
terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan
pitasuara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan
pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga tidak mengakibatkan gangguan kesehatan.
c.
Laring
Kotak suara yang
menghubungkan faring dengan trakea. Tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular
dan ditopang oleh tiga kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago
krikoid, dan epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod,
kartilago kornikulata, dan kartilago kuneiform).
d.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang
panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dansebagian di rongga dada
(torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda- benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
e.
Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang
menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkuskiri. Struktur lapisan
mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
f.
Bronkiolus
Bronkiolus
adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang
bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang
menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju
paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai
media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru
g.
Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmosinister) yang terdiri atas 2
lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).( Wijayadi. 2007:58)
Antara selaput luar dan
selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai
pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara
eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat
lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
1)
Respirasi luar (eksternal)
Respirasi
luar merupakan proses pengikatan gas O2 dari atmosfer ke kapiler di paru-paru
oleh hemoglobin dan pelepasan CO2 dari
kapiler paru-paru ke atmosfer pada hewan darat atau pertukaran gas O2 dan CO2
dari medium air ke kapiler insang dan sebaliknya pada hewan yang hidup di air.Pengikatan O2 :
2)
Respirasi dalam (Internal)
Respirasi
dalam (internal) merupakan proses pengikatan O2dari kapiler darah ke jaringan,
serta pelepasan CO2 dari jaringan ke pembuluh vena.
3)
Respirasi
sel
Respirasi sel
merupakan reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi di dalam sel, O2
digunakan sel-sel tubuh untuk proses pembakaran (oksidasi) untukmenghasilkan
energi dan sebagai sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O
(a)
Pengangkutan O2 dari kapiler paru-paru ke
jaringan
O2
pada kapiler diikat oleh Hb pada eritrosit.
Pada kapiler
jaringan:
(b)
Pengangkutan
CO2 dari jaringan ke paru-paru.
Pada jaringan
terjadi proses respirasi sel dan menghasilkan CO2.
CO2
berdifusi ke aliran darah pada kapiler sehingga terjadi reaksi:.
H2CO3
dari eritrosit ke luar masuk ke plasma darah.
Pada kapiler
alveoli
3.
Mekanisme Pernafasan
Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia
dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan
yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan
fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada
sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus
intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi
datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke
paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut
Otot antar tulang rusuk relaksasi
--> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara
dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
b.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan
yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya
otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan
fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan
perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi -->
posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan
perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari
mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di
paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.
Jumlah udara
yang keluar masuk paru-paru bergantung pada cara kita bernapas. Dalam keadaan
normal, jumlah udara yang keluar masuk pada sekali inspirasi dan sekali
ekspirasi dinamakan volume tidal. Volume
tidal kira-kira 500 mililiter. Perlu diingat bahwa tidak semua udara yang masuk
ke paru-paru digunakan dalam pertukaran gas. Ada sekitar 150 mililiter udara
yang menempati bagian-bagian saluran pernapasan di luar alveolus. Oleh karena
itu, jika tiap menit kita bernapas 12 kali, udara segar yang mencapai alveolus
bukan 500 ml x 12 = 6.000 ml, melainkan (500-150) ml x 12 = 4.200 ml. Jumlah
ini dinamakan ventilasi alveolar. Jika melebihi inspirasi normal, udaranya
melebihi volume tidal dinamakan volume cadangan inspirasi.
Jika ekspirasi
aktif melebihi volume tidal, volume udara dinamakan volume cadangan ekspirasi. Udara
yang tersisa setelah ekspirasi maksimal disebut volume residu. Kapasitas vital,
yaitu jumlah udara paling banyak yang dapat diekspirasi setelah usaha inspirasi
maksimal. Volume cadangan inspirasi kurang lebih 3 liter, dan volume cadangan
ekspirasi besarnya kurang lebih 1 liter. Volume residu besarnya kurang lebih
1,2 liter. Kapasitas vital merupakan jumlah volume seluruhnya (kecuali residu),
besarnya kira-kira 4,8 liter. Jumlah ini diperoleh pada seorang laki-laki muda,
dan dapat bertambah atau berkurang bergantung pada umur, jenis kelamin,
kebiasaan hidup, dan kesehatan. Kecepatan bernapas pada manusia berbeda-beda
4.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pernafasan
Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
mempengaruhi system kardiovakular serta mempengaruhi system pernafasan.
Factor-faktor ini terdiri atas usia, lingkungan, gaya hidup, status kesehatan,
pengobatan, dan stress. (Pratiwi.2007
: 82).
a.
Usia.
Faktor perkembangan merupakan
pengaruh yang sangat penting dalam funsi pernafasan. Saat lahir, perubahan yang
sangat jelas terjadi dalam sitem pernafasan. Air yang terdapat dalam paru akan
keluar, PCO2 meningkat, dan neonates mengambil napasapertama.
b.
Status
Kesehatan
Pada orang sehat, system pernafasan
dapat memberikan cukup oksigen untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Namun, penyakit
system pernafasan dapat mempengaruhi oksigenasi darah secara buruk.
(Pratiwi.2007 : 83)
c.
Stress
Apabila stres dan stressor
dihadapi, baik respons psikologis maupun fisiologis dapat mempengaruhi
oksigenasi. Beberapa orang dapat mengalami hierventilasi sebagai respons
terhada stress. Apabila terjadi PO2, arteri meningkatkan dan PCO2 menurun.
Akibatnya, orang dapat mengalami berkunang-kungan dan kebas serta kesemutan
pada jari tangan, jari kaki, dan di sekitar mulut.
(Pratiwi.2007 : 83)
d.
Umur
Bayi dan balita
memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu
disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang
berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki
frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak
sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
e.
Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan
wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita
pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari lakilaki sehingga
frekuensi bernapasnya lebih banyak.(Pratiwi.2007 :
83).
5.
Gangguan Pada Sistem
Pennafasan
Pernapasan merupakan proses kontak
langsung antara tubuh bagian dalam dan udara luar sehingga banyak risiko yang menjadi
beban saluran pernapasan. Terlebih jika udara sudah terkena polusi. Beberapa
kelainan pada sistem respirasi adalah sebagai berikut :
a.
Asma, penyakit kronis
dan menurun ini terjadi akibat menyempitnya bronki dan bronkiolus sehingga
udara yang masuk di bawah batas minimal. Asma akan terpicu oleh alergi terhadap
beberapa jenis makanan dan partikel di udara seperti serbuk sari dan debu.
b.
TBC, disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa pada jaringan paru-paru. Dapat
menular melalui udara.
c.
Laringitis, merupakan
radang pada laring, berasal dari iritasi ataupun infeksi. Iritasi biasanya dari
rokok. Jika radang sampai ke pita suara,penderita akan kehilangan suara.
Perokok berat biasanya menderita serak berkepanjangan.
d.
Emboli adalah gumpalan
darah yang menyumbat kapiler di paru-paru. Sumbatan akan menghambat aliran
darah yang membawa oksigen dan karbon dioksida. Emboli paru-paru dapat terjadi
jika terkena serangan. jantung, keracunan, overdosis obat, dan tersengat
listrik. Emboli sangat fatal bagi penderita
e.
Pneumonia, radang
paru-paru menyerang dinding alveolus. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri,
jamur, dan virus
6.
System
Pernafasan Hewan Vertebrata
a.
Sistem
Pernafasan Pada Pisces
1)
Fase
inspirasi ikan
Gerakan tutup
insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh
mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang
tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada
tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam
rongga mulut.
2)
Fase ekspirasi ikan
Setelah air
masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang kembali ke kedudukan
semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui
celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini
terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam
air dan mengikat O2 dari air.
b.
Sistem
Pernafasan Pada Amphibi
1)
Fase
inspirasi amphibi
Masing-masing
fase terjadi dalam keadaan mulut tertutup. Tejadinya fase inspirasi diawali
dengan tertutupnya celah tekak dan mulut. Selanjutnya otot rahang bawah
mengendur dan membuat udara dari luar masuk ke dalam rongga mulut dan hulu
tenggorokan melalui koane. Kemudian, sekat akan menutup koane. Oleh kontraksi
otot rahang bawah dan otot geniohioideus, rongga mulut menjadi kecil.
Akibatnya, tekanan didalam rongga mukut menjadi besar. Adanya perbedaan tekanan
udara, membuat udara masuk menuju celah-celah yang terbuka (faring) dan
dilanjutkan menujub paru-paru
2)
Fase ekspirasi amphibi
Fase ini
diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut,
sehingga paru-paru menegcil dan udara terdorong ke rongga mulut. Sementara itu,
celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah. Akibatnya, rongga
mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya oksigen.
f.
Sistem
Pernafasan Pada ReptilFase
inspirasi: otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar yang
diikuti paru-paru mengembang, akibatnya udara dari luar masuk melalui lubang
hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk melalui
hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea yang panjang
→ bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru O2 diangkut darah
menuju ke seluruh jaringan tubuh.
1)
Fase
ekspirasi: otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paru-paru
mengecil, akibatnya udara dari paru-paru keluar melalui paru-paru, bronkus,
trakea, dan lubang hidung.
Dari jaringan tubuh gas CO2
→ di angkut darah menuju jantung → kemudian menuju ke paru-paru untuk
dikeluarkan → bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak
→ rongga mulut → dan terakhir melalui lubang hidung.
g.
Sistem
Pernafasan Pada Aves
1)
Alur
pernapasan (saat hinggap)
Inspirasi.Tulang rusuk bergerak ke bawah – Rongga dada membesar – Paru-paru
mengembang – Udara masuk paru-paru – Pundi hawa belakang – Paru-paru – Pundi
hawa depan
Ekspirasi (Tulang rusuk ke atas, rongga dada mengecil).
Tulang rusuk
bergerak ke atas – Rongga dada mengempis – Paru-paru mengecil – Udara keluar
dari pundi hawa – Paru-paru (terjadi difusi) – Keluar
2)
Alur
pernapasan (saat terbang)
Inspirasi Sayap terangkat – pundi hawa korakoid mengembang – Udara masuk
pundi hawa abdominal – Paru-paru (sebagian) dan pundi hawa (sebagian).
Ekspirasi Sayap ke bawah – pundi hawa korakoid terjepit – pundi hawa
toraks mengembang – Udara terdorong keluar (pergantian O2 dan CO2).
h.
Sistem
Pernafasan Pada Mamalia
Bernapas
menggunakan paru-paru. Sistem pernapasan pada hewan mamalia sama dengan
sistem pernapasan pada manusia. Gas O2 masuk ke dalam tubuh melalui lubang
hidung → faring →laring → trakea → bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari
paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas O2 diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung
→ paruparu, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.( Hanum. 2009.:71).
BAB
III
KESIMPULAN
1. Respirasi
atau Pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan O2 dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan CO2 dari dalam
tubuh ke lingkungan yang ditujukan untuk mendapatkan energy.
2. Pernafasan
Manusia di mulai dari hidung, faring, Laring, Trakea, Bronkus, Bronkiolus,
alveolus dan sel jaringan
3. Mekanisme
Pernafasan
a.
Pernafasan dada
Inspirasi
= Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat
(posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke
paru-paru.
Ekspirasi = Otot antar tulang rusuk relaksasi -->
tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
b.
Pernafasan perut
Inspirasi = sekat rongga dada (diafraghma)
berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk
Ekspirasi = otot diafraghma relaksasi --> posisi
dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan
udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru
4.
Pernafasan hewan pisces,aves,reptile,amphibi
dan mamalia.Pernapasan hewan
Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan yang hidup di lingkungan
darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan hewan yang hidup di
air bernapas menggunakan insang.
5.
Ganguan system
pernafasan diantaranya asma,tbc,bronchitis dan bronciolus
Daftar
Pustaka
Priadi.
2009. Biologi. Jakarta : Yudhistira
Wijayadi.
2007. Aktif Biologi. Jakarta: ganeca exact
Hanum.
2009. Biologi 2. Jakarta : Pusat perbukuan Indonesia
Haznaini. 2011. wordpress.com/sistem-respirasi/sistem-pernapasan 16 Maret 2014.diakses 17 februari 2015.18.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar