Modul
Diajukan
Guna Memenuhi Tugas Mandiri
Mata
Kuliah Biologi Reproduksi
Dosen
pengampu : Evi Roviati, M.Pd
Aisyah
Nurlaela (14121610658)
Biologi
A / V
JURUSAN IPA – BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MIKROBA
TIU : Mahasiswa mampu mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
mikroba
TIK :
1. Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa Mampu menjelaskan
pertumbuahn dan kurva pertumbuhan
mikroba
2. Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa Mampu menjelaskan factor yang
mempengaruhi prtumbuhan mikroba
3. Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa Mampu menjelaskan
pekembangbiakan dan daur hidup mikroba.
A.
Pengertian.
Pertumbuhan mikroba adalah pertambahan jumlah
sel,. kemampuan untuk menggandakan diri secara eksponensial dikarenakan sistem
reproduksinya adalah pembelahan biner melintang, dimana tiap sel membelah diri
menjadi dua sel.Semakin baik zat nutrisi di dalam substratnya
mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat.
B.
Kurva pertumbuhan bakteri
1.
Fase lamban
Fase lamban merupakan periode awal dan merupakan fase penyesuaian diri
(adaptasi), sehingga tidak ada pertambahan jumlah sel bahkan kadang-kadang jumlah sel menurun.
2.
Fase cepat
Fase cepat merupakan periode pembiakan yang cepat. Pada periode ini dapat
teramati ciri-ciri sel yang aktif. Waktu generasi pada setiap bakteri dapat
ditentukan pada fase cepat ini.
3.
Fase statis
Pada fase statis pembiakan mulai berkurang dan beberapa sel mati. Apabila
laju pembiakan sama dengan laju kematian, maka secara keseluruhan jumlah sel
tetap konstan.
Fase kematian bakteri merupakan fase dimana proses pembiakan telah
berhenti Sel-selnya sudah mati, yang kemudian akan diikuti dengan proses lisis.
Apabila laju kematian melampaui laju pembiakan, maka jumlah sel sebenarnya
menurun.
Kurva pertumbuhan bakteri
C.
Pehitungan pertumbuhan bakteri
1.
Secara langsung.
a.
Menggunakan Kamar Hitung (Petroff-Hauser)
Petroff-Hauser yaitu melakukan perhitunga dengan pertolongan kotak-kotak
skala, di mana dalam setiap ukuran skala seluas 1 mm2 terdapat 25
buah kotak besar dengan luas 0,04 mm2, dan setiap kotak besar
terdiri dari 16 kotak kecil. Perhitungan ini dapat menggunakan hemositometer.
Peteroff Hauser Bacteria Counter atau alat-alat lain yang sejenis. Alat
haemocytometer digunakan di bawah mikroskop, sisinya mempunyai ukuran
0,05 mm. Sedangkan satu kotak sedang berukuran nilai 0,2 mm. Dan tebal nya
adalah 0,1 mm. Jumlah sel per mL sampel dapat dihitung sebagai berikut:
1)
Jumlah sel dalam 25 kotak besar = Jumlah sel perkotak besar × 25 kotak
2)
Jumlah sel per mm3 sampel = Jumlah sel dalam 25 kotak
besar × (1/0,02)
3)
Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel per mm3 sampel × 103=
4)
Jumlah sel per kotak besar × 25 kotak× (1/0.02)x 10^3 Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel
per kotak besar × 25 kotak× 50 × 103
Misalnya : didapatkan jumlah
mikroba yang mau dihitung 12 sel mikroba, maka jumlah sel per ml sampel adalah:
12 × 1,25 × 106 = 1,5 × 107.
2. Secara tidak langsung
Metode pengenceran
Suatu
sampel dari suatu suspensi yang berupacampuran bermacam-macam spesiesdiencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran inii kemudian diambil sampel 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini
diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut,
tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang
demikian ini kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni murni
0’
|
15’
|
30’
|
45’
|
60’
|
75’
|
90’
|
105’
|
120’
|
135’
|
1 sel
|
2 sel
|
4 sel
|
8 sel
|
16
Sel
|
32 sel
|
64
sel
|
128
sel
|
256
sel
|
512 sel
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
Dengan rumus 2n
1
jam = 2x101 = 10
(sepuluh)
2
jam = 2x 102 = 100 (seratus)
5
jam
= 2x 105 = 10,000,000 (sepuluh juta)
10 jam = 2x1010 = 10,000,000,000
(sepuluh miliar)
12 am = 2x1012 = 1,000,000,000,000 (setriliun)
24 am = 2x1024 = 1,000,000,000,000,000,000,000,000
(septillion)
D.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba.
1.
Suplai Nutrisi
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi
sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. seperti: karbon, nitrogen,
hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya.
2.
Suhu/Temperatur
Suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme digolongkan menjadi
tiga, yaitu :
a)
Suhu minimum yaitu suhu yang apabila
berada di bawahnya maka pertumbuhan terhenti.
b)
Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung
paling cepat dan optimum disebut juga suhu inkubasi.
c)
Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila
berada di atasnya maka pertumbuhan tidak terjadi.
Penggolongan
bakteri berdasarkan suhu
Kelompok
|
Suhu
Minimum
|
Suhu
Optimum
|
Suhu
Maksimum
|
Psikrofil
|
- 15o C.
|
10o C.
|
20o C.
Contoh:
Pseudomonas
Streptococcus
Lactobacillus
Micrococcus
Streptomyces
|
Psikrotrof
|
- 1o C.
|
25o C.
|
35o C.
Contoh
Bacillus cereus
Yersinia enterocolitica
|
Mesofil
|
5 – 10o C.
|
30 – 37o C.
|
40o C.
Contoh :
Sebagian besar mikrobia
(bakteri, jamur dan yeast)
|
Thermofil
|
40o C.
|
45 – 55o C.
|
60 – 80o C.
Contoh :
Bacillus dan Clostridium
|
Hiperthermofil
|
60 – 80o C
|
65-144o C
|
88o C
Therococcus litoralis
|
3. Keasaman
atau Kebasaan (pH)
Setiap organisme memiliki
kisaran pH masing-masing dan memiliki pH optimum yang berbeda-beda. Kebanyakan
mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran ph 8,0 – 8,0 dan nilai pH di luar
kisaran 2,0 sampai 10,0 biasanya bersifat merusak.
Penggolongan
bakteri berdasarkan Ph
Bakteri
|
optimum
|
minimum
|
maximum
|
Escherichia
coli
|
4,4
|
6,0-7,0
|
9,0
|
Pseudomonas
aeruginosa
|
5,6
|
6,6-7,0
|
8,0
|
Nitrosomonas
spp
|
7,0-7,6
|
8,0-8,8
|
9,4
|
Thiobacillus
thiooxidans
|
1,0
|
2,0-2,8
|
4,0-6,0
|
Lactobacillus
acidophilus
|
4,0-4,6
|
5,8-6,6
|
6,8
|
4. Ketersediaan
Oksigen
Mikroorganisme memiliki
karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan oksigen.
Mikroorganisme dalam hal ini digolongkan menjadi :
a.
Aerobik : hanya dapat tumbuh apabila ada
oksigen bebas
b.
Anaerob : hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen bebas.
c.
Anaerob fakultatif : dapat tumbuh baik dengan
atau tanpa oksigen bebas.
d.
Mikroaerofilik : dapat tumbuh apabila ada
oksigen dalam jumlah kecil.
5. Perkembangan dan daur
Hidup Mikroba
a. Reproduksi aseksual
Yang termasuk di dalam reproduksi secara aseksual ini adalah pembelahan,
pembentukan tunas/ cabang, dan pembentukan filamen.
Pembelahan biner
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner,
artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua
sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi,
demikian seterusnya.
b. Reproduksi seksual
1) Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi
merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing
dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae
yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumonia
dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik
yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil
potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk
2) Transduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi,
faga membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua
bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya
dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga. Dan gen-gen bakteri ditransfer secara acak.
3)
Konjugasi dan plasmid.
Konjugasi merupakan transfer langsung materi
genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Transfer DNA adalah
transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan
“pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan
alat yang disebut pili seks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan
disebut sebagai “betina”. Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat
bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Genom faga
bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik, dan
sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik.
Lembar
kerja siswa.
1.
Jelaskan pengertian pertumbuhan bakteri.
2.
Tuliskan dan jelaskan suhu minimum optimum dan
maksimum golongan bakteri Psikrofil Psikrotrof beserta contohnya
3.
Tuliskan dan jelaskan suhu minimum optimum dan maksimum golongan bakteri
mesofil Thermofil Thermotrof beserta contohnya.
4.
Sebutkan
suplai nutrisi apa saja yang dibutuhkan bakteri ?
5.
Tuliskan contoh bakteri berdasarkan Ph
6.
Tuliskan pH optimum dan maksimum bakteri tersebut
7.
Gambarkan dan jelaskan tentang fase reproduksi
aseksual binner pada bakteri
8.
Gambarkan dan jelaskan tentang fase reproduksi
seksual transformasi pada bakteri
9.
Gambarkan dan jelaskan tentang fase reproduksi
seksual transduksi pada bakteri
10. Gambarkan dan jelaskan tentang fase reproduksi seksual konjugasi pada
bakteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar